Mengelola Mimpi Kita

Mengelola Mimpi Kita

Mengelola Mimpi Kita adalah sebuah analsisi tentang harapan dan kenyataan yanga sering dihadapi oleh pembeli dan penjual. Dalam perjalanan usaha wajar sekali kita baik sebagai penjual maupun pembeli berkeinginan memaksimalkan potensi keuntungan dari setiap transaksi yang terjadi. Tapi sebagai pelaku bisnis realitas tentang keuntungan maksimal bisa sangat relatif. Sering terjadi kondisi dimana, kita terlalu memaksakan tiga faktor yang tidak akan bisa terwujud dalam satu arena atau kita sebut mimpi.  Ilustrasi pada gambar artikel ini sedikit menjelaskan Indikator yang sering kita sebut faktor penentu.  Kita bisa mulai dengan faktor yang disebut dengan bagus.

Bagus sebagai faktor harapan dan standar

Bagus sebagai sebuah kata kunci adalah faktor yang sering dan berulang-ulang hidup dalam kepala kita. Dimana konteks bagus bisa sangat relatif bagi setiap orang. Dan dengan konteks bagus tersebut. Penulis ingin mengatakan bahwa dalam berbagai situasi akan menjadi sandaran utama. Bagi setiap orang dengan berbagai tujuan. Bagus sebagai sebuah kata kunci, Seutuhnya bisa dilihat sebagai sebuah tujuan besar dengan indikator yang kompleks. Dan bagus sebagai standar bisa sangat rigid dan tidak memenuhi ketersesuaian dengan pemilik tujuan. Aha…masa bisa?. Tentu bisa, karena jika dia diletakkan sebagai sebuah tujuan dan kualitas? Maka pemesan bagus mesti memiliki kapasitas dan standar layanan yang mereka bagun dan siapkan. Dalam realitas kehidupan, bagus diltetakkan pada posisi sebagai bentuk abstrak yang bukan hanya di bagun oleh lawan bicara tetapi juga dibagun oleh tujuan dari lawan bicara.

Cepat sebagai harapan dan Kualitas

Faktor kedua ini juga tidak kalah penting jika kita membaca kenyataan. Dimana setiap dari kita yang memiliki tujuan selalu berkeinginan tujuan tersebut cepat terwujud. Sehingga dengan berharap pada pengalaman seseorang yang kita pilih maka, cepat bukanlah sebuah masalah dalam proses mencapai tujuan. Jika orang yang dipilih atau cara yang dipilih tepat. Maka kecepatan bukan faktor. Lalu apa konsekuensi dari seorang yang berkeinginan sebuah tujuan cepat di proses?. Sejatinya, cepat tentu ada kompensasi dari membangun kualitas kecepatan yang diinginkan. Bukan saja dari alat atau fasilitas. Akan tetapi bentuk dari indikator pendukung kecepatan yang kita harapkan. Lalu bagaimana jika dalam transaksi sebuah bisnis servis atau layanan kita ingin mendapatkan layanan cepat dan bagus?. Pada ilustrasi diatas tentu kelihatan konsekuensi yang bisa kita lihat adalah, harga yang mahal.

Murah Sebagai Harapan dan Kualitas

Siapa yang tidak kenal dengan kata murah, dimana murah adalah kunci dari hampir semua transaksi dan solusi dari semua kesulitan. Sehingga dalam perjalanan bermitra dan bersinergipun. Murah adalah kata kunci yang tidak bisa diabaikan. Pengalaman penulis bertemu dengan banyak pelanggan yang menjadikan kata kunci murah sebagai solusi dalam mencapai tujuannya dengan menjadikan banyak hal dari kriteria sebelumnya berdampak dalam wajah sebuah transaksi. Sehingga dalam sebuah tujuan produk kita hanya bisa melihat dan memilih jalan yang tidak biasa seperti ingin cepat dan murah maka kita mesti berhadapan dengan kenyataan kualitas yang rendah.

Sehingga dalam tulisan Mengelola Mimpi Kita, ini penulis ingin mengatakan. Jangan berharap kriteria cepat, murah dan bagus menjadi tujuan dari sebuah transaksi yang kita harapkan. Karena khawatirnya, itu hanyalah mimpi bagi kita yang lemah dan tidak memilki kapasitas ini.

komentar ditutup.