Solusi Bisnis Melambat

Solusi Bisnis Melambat

Merespon kondisi inflasi dan ancaman resesi maka sebagai pelaku usaha kita mesti melihat solusi bisnis melambat. Apa mungkin?. Pertanyaan yang datang dari berbagai pihak yang mengakui ekonomi Indonesia masuh posotif dan tidak mungkin mengalami guncangan. Terutama jika dilihat kemampuan negara mengendalikan inflasi. Dari data data yang ada serta proeyksi yang terbangun, Indonesia memang salah satu negara yang sepertinya tidak akan mengalami resesi dan terdampak. Tapi bagaimanapun, analisis ini adalah sebuah bacaaan yang terproyeksi dari masa lalu demi membaca masa depan.

Berbagai analisis serta spekulasi yang mungkin datang sebagai referensi bagi kita dan pelaku usaha mengambil keputusan dalam keadaan tidak tentu ini. Sebagai sebuah kenyataan yang tidak mungkin terhindari atau sengaja kita paksakan bahwa satu negara dengan dengan negara lain terhubung. Namun, Keterhubungan tersebut selalu memberikan konsekuensi serta argument yang bisa saja mengancam.  Salah satunya adalah ketersediaan kantor yang terbatas dan harganya yang terpatok pada acuan inflasi dan sektor perbankan.

Reposisi Usaha

Apa yang kita perlukan dalam menyambut berbagai ancaman risiko tersebut. Salah satunya adalah melakukan reposisi usaha. Dengan merujuk pada inovasi perkantoran dan model penyewaan kantor. Jika pada posisis menyewa kantor secara konvensional hal ini tentu menjadi ancaman tersendiri, ketikan bisnis tersebut belum mendapatkan peluang dalam siklus ekonomi. Seperti kita rujuk pada laporan bank indonesia, bahwa hasil pemetaan supply sewa perkantoran mengalami penurunan. Dalam tafsir penulis, ada arti bahwa bisnis yang berjalan dengan baik atau miring karena gejolak ekonomi menahan biaya sewa perkantoran merek dan berusaha memastikan bisns masih tetap bisa bertumbuh.

Dan dalam masa transisi tersebut, yang paling kita butuhkan adalah existensi binsis yang tidak tergoyahkan. Ditunjukan dengan model existing manajemen jika kita hubungkan dan tetap membuka transaksi. Untuk menyambut konsumen baru yang sempat tertunda belanjanya. Naik turun dalam siklus ekonomi adalah hal yang jamak dalam praktinya. Jika kita pelaku bisnis dan tidak memahami gelombang seperti ini. Mestinya ada koreksi yang mesti kita lakukan. Dari cara berpikir kita terhadap fakta fakta ekonomi tersebut. Ketersediaan permintaan dan penurunan supply akan menjadi semacam indikator serta cara membaca perubahan dan peluang ekonomi kedepannya. Mungkin tidak semua orang akan melihat ini sebagai cara dan jalan keluar. Namun secara praktik kebutuhan itu akan lahir dari permintaan dan rasionalisasi indvidu berreaksi terhadap pasar.

Call Now Button