Sewa Kantor Makin Mahal

Sewa Kantor Makin Mahal

Sewa Kantor Makin Mahal apabenar? atau karena kita kurang info jadi gak mengerti arti mahal dan murah yang sebenarnya.  Mahal atau murahnya sebuah komoditas tentu didasarkan pada sebuah konsep ekonomi yang umum kita pahami. Yaitu, ketersediaan dan kelangkaan pasar. Dengan aspek serta kesadaran akan pentingnya jumlah barang yang beredar dan kemampuan pasar menyerap akan mengakibatkan perubahan pada harga. Tapi sebaliknya dengan keterbatasan pengetahuan terhadap konsep ini membuat kita tutup mata terhadap kenyataan akan pentingnya mengendalikan ketersediaan. Karena mengendalikan permintaan tentu tidak mungkin.

Terutama bagi pelaku pasar yang memang fokus pada kemampuan produktif dari waktu dan keahliaanya. Semakin kesini data yang kita sajikan oleh otoritas perbankan terkait porperti khususnya bangunan kantor menggabarkan bagaimana jumlah ruang yang berlebiah menjadi semacam keadaan yang sa’at ini menjadi tantangan bagi banyak pihak. Terutama bagi pihak pemilik properti besar seperti pemilik gedung, ruko atau lahan. Kenyataan bahwa sebagian besar space dan ruang berlebih tersebut menjadi masalah dalam kondisi ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian. Mendorong banyak orang untuk melakukan penyesuaian terhadap kepentingan pasar serta penyesuaian model bisnis mereka. Nah perubahan ruang kantor dan alamat kantor adalah solusi yang akan memberikan nilai tambah bagi sebuah entitas usaha dan strategi yang jitu.

Merubah Model Usaha

Kelebihan ruang kantor ini, mendorong sebuah kenyataan bahwa bangunan bangunan besar yang menjadi mercusuar ekonomi menghadapi pukulan keras yang semakin hari membebani pemilik. Sehingga merubah model usaha adalah sebuah metode yang paling mungkin kita lakukan selain menutup bisnis itu sendiri. Dengan melakukan perubahan maka sebuah langkan mendorong pertumbuhan usaha menjadi sebuah kesempatan baru dalam menciptakan pasar. Metode yang sangat mungkin dilakukan adalah menggeser model bisnis yang tergantung pada ruang kantor ke alamat kantor.

Kedua jenis yang sepertinya sama namun memberikan dampak berbeda kepada pelaku usaha yang selama ini menanggung beban sewa. Namun dari sisi pemilik gedung merubah dan menurunkan harga sewa bukan menjadi solusi, tapi sebaliknya malah akan membebani neraca mereka. Karena berkurangnya penyewa, ketergantungan pada bunga acuan serta keterikatan pada perbankan membuat model bisnis gedung dan perkantoran sulit untuk bergerak. Paling tepat bertahan dan menjadi baris depan mempertahankan ekonomi. Sebagai sebuah perjalanan model dan perubahan tidak semudah yang kita pikirkan. Semakin hari menjadi sebuah tantangan