Layanan Sebagai Prioritas

Layanan Sebagai Prioritas

Artikel Layanan Sebagai Prioritas adalah kampanye pada pentingnya meletakan kepentingan konsumen diatas kepentingan keuntungan. Ini adalah kode etik dari sebuah pesan bisnis yang menjadi prinsip. Oleh pelaku usaha yang sa’at ini masih hadir menjadi pelayan konsumen mereka. Sebuah kevalidan prinsip nilai yang membuat sebuah entitas berada pada puncak keberlangsungan organisasi mereka, dan pada daya tahan terhadap keberadaan nilai nilai semua pendukungan agar organisasi tersebut tetap hadir sa’at ini. Lalu apa yang berubah ketika covid19 datang dan menghajar nilai-nilai tersebut, yang secara tidak langsung juga menghajar para pendukung mereka.

Sehingga nilai nilai yang hadir tidak saja karena kepercayaan terhadap nilai tersebut juga karena adanya keyakinan akan manfa’atnya. Membuat penggunan manfa’at nilai tersebut bertumbuh dan berkembang menjadi sebuah model yang tidak saja berjalan dalam mngarahkan para penganutnya akan tetapi lebih dari itu. Menjadi pembimbing ketika para penganutnya tersesat. Nah berkaca pada keyakinan nilai tersebut, dan ekosistim pendukungnya. Muncul pertanyaan, apakah dalam priode waktu tertentu sebuah nilai akan hilang. Karena terjadinya benturan atau ganguan besar yang menyebabakan nilai tersebut tidak lagi kita anut.

Solusi Ketakutan Melangkah

Dalam fakta dan aktulisasinya, sebagai pengguna sebuah layanan nilai. Kehadiran konsep dan nilai dari sebuah entitas bisnis adalah solusi bagi banyak pihak. Namun dalam perjalannya, ada yang perlu kita sadari. Bahwa kehadiran nilai dan adanya faktor pelengkap dalam ekosistim ini, bisa kita manfa’atkan oleh para pengguna yang memiliki kepentingan -kepentingan sesa’at yang hanya berfokus pada kerakusan. Dan tentu, cara pandang seperti ini ada dalam setiap masyarakat dan peradaban. Yang mana kenyataan kenyataan akan peran penting para pragmatis tidak selalu buruk. Bisa juga sangat membantu pemberi nilai sebagai saluran dalam mensosialisasikan nilai tersebut pada komunintas yang lebih besar. Konsep yang sering menjadi panutan adalah “Kami menjadi efisien ketika kami melayani lebih banyak orang”. Ini adalah sebuah fenomena yang mungkin tidak terlalu umum dan wajar bagi pelaku usaha sa’at ini.

Namun, fakta-fakta sejarah telah memberikan bukti. Yang mana keberadaan sebuah entitas yang menjadi bagian dari kepentingan masyarakat dan komunitas. Akan tetap hadir dan berlanjut hadir, karena mereka dibutuhkan dan hadir pada sa’at yang lain. tidak mampu dan bersedia melakukannya. So guys, dimanakah anda berdiri, apakah sebagai penikmat yang akan membesarkan nilai tersebut, atau sebagai pemberi atau pelayan?.