Mengukur Daya Tahan
Dalam artikel Mengukur Daya Tahan ini. Penulis berusaha menyajikan bagaimana sebuah model bisnis, menciptakan model daya tahan mereka. Melalui proses penyesuaian yang berkali-kali. Sampai pada menemukan sebuah kedudukan dalam mekanisme pasar. Sering kita berpikir bahwa kunci dari sebuah bisnis adalah model dari bisnis tersebut, yang mana ada aspek perjuangan nilai dan keyakinan yang kita tanamkan. Sehingga dalam waktu yang sangat bisa kita ukur, hasil dari menyusun model tersebut bisa menghasilakn indikator indikator yang cukup untuk menjadi sebuah model bisnis. Dan bersaing dalam pasar.
Yang mana pada zona pertemuan pembeli dan penjual sudah jelas terlihat proses penyesuaian kebutuhan. Yang secara cepat terjadi dan tidak bisa kita intervensti dengan cara-cara yang tidak mengutungkan. Bahkan sebagai sebuah model perlu kita pastikan ketika nilai nilai tersebut sudah masuk dan mencoba masuk. Untuk menemukan bagaimana ide tersebut bisa diterimapu menjadi tantangan sendri. Dan perjuangan masuk yang membutuhkan tenaga dan sumberdaya itupun bisa sangat berat. Karena mesti menyesuaikan dengan tolak ukur dan dinamikan pasar yang kadang sangat cepat perubahannya.
Upaya Masuk Pasar
Bagi seorang yang masih sangat belia dalam menjalankan usaha. Nalar pasar sebagai penyedia jasa dan layanan binsis. Penulis menyadari, tidak mudah menjadi sesuatu yang dapat dan mungkin di jadikan tolak ukur kesuksesan. Menghadapi pasar dengan sumberdaya seadanya, dan ide yang sangat sederhana adalah sebuah upaya yang tidak mudah.
Karena dipasar kita menemukan berbagai pemain yang sudah malang melingtang dan mengusai arus dari hulu ke hilir dengan kemampuan jam terbang yang tidak dipertanyakan lagi. Sehingga dengan menjalankan model sinergi dan kolaborasi, kita percaya pendekatan pendekatan seperti ini memungkinkan untuk bertumbuh. Dan sekali lagi sangat mungkin juga untuk saling menyakiti. Sehingga menyamakan persepsi dalam sebuah pandangan pada tujuan dan cita-cita yang sama adalah sebuah upaya yang mesti berjalan secara terus menerus. Yang mana kepercayaan pada ide dan tujuan nilai, secara berkelanjutan dikumndangkan.
Yah, ini adalah, strategi yang sangat minimum dan nyaris tanpa kepastian bersahasil. Karena tolak ukur kerjasama pun bagi masing masing orang akan sangat berbeda. Dan tentu tolak ukur tersebut sangat relatif dari kita memandang potensi keberhasilan atau kegagalannya. Yang mana masing masing tolak ukur bisa sangat mungkin ditetapkan sebelum atau setelah proses dan standar operasional yang kita bangun bisa dipakai dalam praktik mneciptakan daya tahan bisnis. Bagaimana dengan anda?
komentar ditutup.