Perubahan Landscape Perkantoran

Perubahan Landscape Perkantoran

Perubahan Landscape Perkantoran adalah refleksi terhadap dampak prilaku konsumen institusi yang mendorong karyawan mereka bekerja dari rumah. Sebuah fenomena yang membuat kita tidak percaya pada komitmen dan perubahan yang telah terjadi 2 tahun belakangan. Yang mana, keadaan karyawan kera putih lebih banyak bekerja dirumah dari pada kantor. Hal ini tentu berdampak pada cashflow perusahaan, yang mana biaya untuk mengganti sumberdaya menjadi sia sia. Dan tidak sesuai dengan output dari input sumberdaya tersebut. Pukulan telak pada perubahan prilaku ini secara simultan juga berdampak pada keadaan real dan perancanaan pemerintah republik Indonesia.

Dengan pemindahan ibukota, dan secara linear berdampak pada kelebihan jumlah komersial area yang tadinya terpancang dalam harga yang sulit ada koreksi. Dengan bertambah dengan varible ini akan berdampak pada kenyataan bahwa space komersil akan mengalami guncangan. Tidak banyak dari kita mungkin akan memperhatikan hal ini, tapi perlu kita ketahui dengan kelebihan suplay yang awal sebabkan oleh intervensi pemerintah ini, percaya tidak percaya akan secara signifikan berdampak besar pada pelaku usaha komersial. Terutama, kebanjiran komersial space yang sangat mungkin merusak harga pasar dan merusaka penyedia komersial properti.

Analisa dan Proyeksi

Tulisan pendek ini mungkin hanya layak kita sebut proyeksi yang memiliki dasar yang sangat lemah. Karena lahir dari sebatas asumsi dan taffsir bacaan dari data data yang tersedia pada bank Indonesia. Serta tanda tanda yang sudah bermunculan terkait dampak pada area komersil sejak pandemi kedua. lalu bagaimana merespon situasi ini. Tentu dengan memahami kembali konsep perkantoran bagi pelaku usaha, yang secara terus menerus mengalami adaptasi pasar. Konsep alamat dari sisi virtual office adala, konsep yang masih sangat kuat dalam posisi pasar untuk menggantikan komersial area yang fisik. Wajah model bisnis yang mengarah pada penggunaan sesuai kebutuhan, adalah model yang secara sederhana memangkas kelebihan pakai dan alokasi sumberdaya yang keluaruntuk menciptakan sebuah output yang terukur.

Lalu keuntungan dari penggunaan virtual office yang secara glambang legal dan bisa kita akses dalam berbagi level. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha mikro kecil dapat memulai dalam zona bermain yang sama dengan pemain besar. Tanpa harus terhalangi oleh kelemahan dan rendahknya kemampuan permodalan. Bukankah ini solusi yang menakjubakan. Pada sa’at ancaman inflasi dan tanda-tandanya sudah bermunculan didalam arena kehidupan. So guys, apalagi, kewirausahaan dan independen bisnis adalah masa-masa yang tepat dalam membangun sebuah awal baru.